LHOKSUKON, iNewsAcehUtara.id - Tokoh agama menyesalkan serta turut prihatin perilaku wali santri yang mempolisikan pimpinan Dayah di Wilayah Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.
Sejak beberapa hari terakhir beredar informasi di media sosial atau media online yang mana salah satu pimpinan dayah ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan santri yang dilaporkan oleh orang tua santri serta menjadi perhatian khusus kalangan masyarakat .
Tgk. Hasbuh seorang tokoh agama di Aceh Utara dalam keterangannya Selasa (22/10/24) menyampaikan rasa sangat prihatin atas tindakan tersebut mengakibatkan keberanian dalam mendidik santri telah menjadi ketakutan tersendiri bagi para Tengku dan Guru Dayah dalam mengajarkan ilmu agama kepada para santrinya.
“Jika ada anak yang melanggar aturan dan disiplin dalam lingkungan dayah tidak berani lagi kita tegur anak tersebut, salah-salah kita ambil tindakan maka kita akan di laporkan kepada penegak hukum,” katanya.
Tgk. Hasbuh menambahkan bahwasanya dulu kami semasa belajar di Dayah apabila melakukan kesalahan pasti diberi efek jera kepada kami dan jika kami laporkan kepada orang tua, orang tua kami sebaliknya memarahi lagi kami.Akan tetapi masa sekarang sangat jauh berbeda dan sekarang sengat lemah rasa menghargai gurunya”.Tegasnya.
“ Harapan kami kepada semua orang tua yang sudah menitipkan anaknya kedayah dapat menghargai jerih payah dan jasa para guru dan pimpinan Dayah dalam mendidik anak - anaknya seperti kasus yang dialami salah satu pimpinan Dayah Kecamatan Lhoksukon yang hampir 5 tahun terkhir mendidik anaknya sedikit efek jera diberikan karena anak nya yang melanggar kedisiplinan namun orang tuanya sudah memperkarakan pimpinan dayah tersebut,” ungkap Tgk Hasbuh
Editor : Muhammad Jafar
Artikel Terkait