Dikatakan, Pemda Aceh Utara saat ini konsen mempersiapkan grand design pendidikan Aceh Utara, mulai dari pendidikan dasar hingga SLTA. “Kita belum memiliki sekolah unggul yang hebat, ini harus kita siapkan dan kita wujudkan.”
Untuk itu, Azwardi mengajak manajemen PT PGE turut terlibat dalam meningkatkan SDM anak-anak generasi muda Aceh Utara. Jika nantinya ditemukan cadangan Migas baru, tentu akan menjadi pembuka jalan bagi peningkatan ekonomi daerah yang akan bermanfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami Pemda siap mem-back up bersama Forkopimda. Jika ada masalah di lapangan agar segera dicari solusi dan tingkatkan komunikasi untuk segera diselesaikan,” harap Azwardi.
Direktur Utama PT PGE Teuku Muda Ariaman sebelumnya melaporkan bahwa kegiatan survei seismic sudah berlangsung dengan baik, “Alhamdulillah lancar, sesuai dengan arahan Pak Pj Bupati, terimakasih kepada Pak Pj Bupati atas dukungan terhadap kegiatan PT PGE,” ungkap Ariaman.
Disebutkan, terdapat tiga titik lokasi rencanan pengeboran. Masing-masing satu titik di Kecamatan Baktiya dan dua titik di Syamtalira Aron. “Ketiga titik ini dulu tahun 1974 sudah pernah dilakukan drilling oleh perusahaan Mobil Oil, titik ini yang kita coba kerjakan kembali karena berdasarkan hasil seismic terdeteksi cadangan Migas,” kata Ariaman.
Pekerjaan drilling, kata dia, akan dimulai pada Minggu terakhir Desember 2022, dan diperkirakan akan selesai pada Juli 2023. Pekerjaan diawali dengan penyiapan lahan, penyiapan akses jalan yang bisa masuk peralatan berat, serta mobilisasi peralatan. “Peralatan berat dibawa dari Cilegon diangkut lewat laut ke pelabuhan Krueng Geukueh dan dilanjutkan melalui jalan darat,” jelasnya.
Untuk pekerjaan drilling dibutuhkan waktu sekitar 42 hari pada setiap sumur. Sedangkan spesifikasi pengeboran sama di setiap sumur, yakni dengan kedalaman sekitar 7000 ft. Sementara tenaga kerja yang terlibat langsung berjumlah 48 orang tenaga skill, ditambah dengan 42 orang non skill. Untuk menangani pekerjaan tersebut manajemen PT PGE telah mengkontrakkan kepada PT Bina Mitra Artha (BMA) yang dinilai sangat kompeten dan berpengalaman dengan pekerjaan drilling Migas.
“Tentu nanti akan ada juga perusahaan-perusahaan lokal yang ikut terlibat. Mohon arahannya Pak Bupati agar kegiatan ini berjalan baik, kita butuh dukungan,” pinta Ariaman.
Anggota DPRK Aceh Utara Azali Fuadi memandang positif dengan dimulainya pekerjaan drilling untuk menjejak cadangan baru Migas di Aceh Utara. “Mudah-mudahan bisa jadi kebangkitan kembali Migas Aceh Utara,” ungkap Azali Fuadi dalam sosialisasi itu.
Editor : Muhammad Jafar
Artikel Terkait