JAKARTA, iNewsAcehUtara.id – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) tengah melakukan penyelidikan atas ledakan yang terjadi saat proses pemusnahan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peristiwa tragis ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa tim investigasi telah memeriksa total 46 orang saksi, yang terdiri dari warga sipil maupun prajurit TNI.
"Tim investigasi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, terdiri dari 21 warga masyarakat dan 25 personel TNI," ujarnya dalam keterangan pada Rabu (14/5/2025).
Wahyu menambahkan bahwa keterangan para saksi saat ini sedang dicocokkan dengan temuan serta fakta-fakta yang ada di lapangan. Selain itu, sejumlah barang bukti juga telah diamankan dan tengah dianalisis oleh tim.
"Barang bukti yang telah dikumpulkan akan dianalisis untuk mendukung proses investigasi," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa beberapa unsur teknis masih memerlukan pengujian lebih lanjut, sehingga tim investigasi membutuhkan waktu untuk memperoleh kesimpulan terkait penyebab pasti ledakan.
"Kami mohon doa serta pengertian dari semua pihak untuk memberikan ruang bagi tim investigasi yang saat ini sedang bekerja di lapangan," tambah Wahyu.
Sebagai informasi, insiden ledakan tersebut terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025). Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI.
Editor : Muhammad Jafar