LHOKSEUKON, iNewsAcehUtara.id – Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Aceh Sejahtera (PAS) Aceh Utara menyampaikan duka cita mendalam atas pembunuhan keji terhadap Hasfiani alias Imam yang diduga dilakukan oleh seorang anggota TNI Angkatan Laut.
Tragedi ini menjadi luka mendalam bagi masyarakat Aceh, terlebih karena terjadi di bulan suci Ramadan, saat umat Islam tengah khusyuk beribadah dan meningkatkan amal kebaikan. Ironisnya, di tengah semangat masyarakat untuk berlomba-lomba dalam kebajikan, justru seorang aparat negara yang seharusnya menjadi pelindung malah melakukan tindakan kriminal yang tidak berperikemanusiaan.
Ketua MPW PAS Aceh Utara Tengku Munirwan ,pada Rabu (19/03/25) menegaskan bahwa tindakan ini bukan hanya kejahatan terhadap individu, tetapi juga penghinaan terhadap nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, pihaknya menuntut agar Panglima TNI dan aparat penegak hukum menetapkan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap pelaku, serta menuntut hukuman maksimal, yaitu hukuman mati. Mereka berharap tidak ada kesan bahwa institusi TNI melindungi anggotanya dari jeratan hukum dalam kasus kejahatan berat seperti ini.
Selain itu, MPW PAS Aceh Utara menekankan pentingnya transparansi dalam pengusutan kasus ini. Mereka meminta agar proses hukum dilakukan secara terbuka dan disampaikan kepada publik, sehingga tidak ada celah bagi pihak tertentu untuk menutup-nutupi kejahatan ini. Kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum hanya dapat dijaga jika keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.
Dalam pernyataannya, mereka juga mendesak Pemerintah Aceh untuk mengimplementasikan Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2013 tentang Hukum Acara Jinayat, yang memungkinkan adanya penyidikan khusus terhadap kasus-kasus pelanggaran berat seperti ini. Langkah ini dinilai sangat penting guna memastikan keadilan serta mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Lebih lanjut, MPW PAS Aceh Utara meminta kepolisian sebagai aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan. Setiap aspek dari kasus ini harus diungkap dengan jelas, tanpa intervensi atau upaya perlindungan terhadap pelaku.
Mereka berharap kejadian tragis ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama institusi negara, agar lebih serius dalam menegakkan hukum dan menjaga kehormatan rakyat Aceh. Tragedi berdarah ini tidak boleh menjadi preseden buruk yang semakin memperpanjang daftar ketidakadilan bagi masyarakat Aceh
Editor : Muhammad Jafar
Artikel Terkait