LHOKSUKON iNewsAcehUtara.id – Puluhan penembak jitu terpaksa melakukan pengepungan serta penyisiran kawasan pelosok pedalaman Desa Rangkaya ,Kecamatan Tanah Luas ,Aceh Utara.
Aksi ini sempat mengejutkan warga pedesaan yang mulai beraktivitas dipagi hari , puluhan penembak jitu dari Club Lhokseumawe Hunting Club (LHC) dan Singa Pasee lakukan penyisiran di areal perkebunan dan pertanian warga.
Serangan hama binatang liar jenis tupai merugikan pendapatan hasil panen tanaman pertanian dan perkebunan warga setempat ,hama binatang tupai menyerang tanaman buah coklat , kelapa dan pinang.Berbagai upaya telah dilakukan warga antisipasi dampak gangguang binantang liar yang menyerang sumber kebutuhan hidup mereka ,jenis hama binatang monyet dan musang turut menyerang pemukiman setempat.
Atas dasar undangan warga Lhokseumawe Hunting Club (LHC) dan Singa Pasee binaan Perbakin membantu para petani lakukan pengendaliaan berburu hama tupai berasama-sama warga yang sangat membutuhkan perhatian bantuan tersebut.
Ratusan hama tupai yang berhasil dilumpuhkan tetap dikumpulkan dari sejumlah titik lokasi perburuan yang selalu didampingi warga selaku penunjuk jalan ,meskipun sebagian warga terkejut namun merasa senang dan bahagia dampak kehadiran para pemburu hama tupai.
Kepala Desa Rangkaya Tengku Harst mengaku ‘warga dengan sengaja sukarela mengundang relawan pemburu hama tupai Lhokseumawe Hunting Club (LHC) dan Singa Pasee membantu membasmi binatang liar yang semakin meresahkan.Warga yang tergantung hasil panen pertanian dan perkebunan langsung merasakan kerugiaannya khusunya tanaman coklat yang harga jualn mencapai Rp.100.000 per kilogramnya”.jelasnya penuh harap.
Ketua LHC Kota Lhokseumawe Asriadi didamping Ketua Divisi Hunting Hamdani kepada iNewsAcehUtara.id ,Selasa (23/01/25) mengungkapkan bahwasanya ‘ atas dasar udangan tokoh dan warga di Desa Rangkaya ,Kecamatan Tanah Luas ,Aceh Utara pada hari Minggu (19/01/25) lalu melakukan aksi bakti social membasmi hama tupai ,ratusan ekor tupai berhasil dilumpuhkan lalu dikumpulkan sebagai barang bukti.”Ungkap Ketua LHC.
“Para penembak beranaung dalam komonitas local dibawah naungan binaan Perbakin Aceh dalam aksinya menggunakan senapan jenis Pre Charged Pneumatic (PCP) lebih dikenal jenis senapan angin gas kaliber 4,5 mm.”Tambahnya.
.
Editor : Muhammad Jafar
Artikel Terkait