get app
inews
Aa Text
Read Next : Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis, Dinkes Cianjur Tetapkan Status KLB

Gawat ,Ratusan Siswa Keracunan Makanan Gratis Bergizi yang Terpapar Bangkai Ular

Minggu, 04 Mei 2025 | 12:12 WIB
header img
Ilustrasi Ratusan Anak Sekolah Keracunan Massal Akibat Bangkai Ular di Program MGB. Foto: Indian Express

NEW DELHI, iNewsAcehUtara.id – Insiden mengerikan terjadi di India ketika ratusan siswa sekolah jatuh sakit usai menyantap makanan bergizi gratis (MGB) yang ternyata telah terkontaminasi bangkai ular. Ironisnya, makanan tersebut tetap disajikan meskipun keberadaan bangkai hewan itu sudah diketahui sebelumnya.

Menurut temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (NHRC) India, juru masak di sekolah yang bersangkutan tetap melanjutkan proses penyajian makanan setelah terlebih dahulu mengeluarkan bangkai ular dari masakan. Fakta mengejutkan ini menimbulkan kemarahan publik serta sorotan tajam terhadap sistem pengawasan program makanan gratis di sekolah-sekolah.

Insiden ini terjadi di Kota Mokama, Negara Bagian Bihar. Sekitar 500 anak sekolah menjadi korban setelah mengonsumsi makanan dalam program Mid-Day Meal, yang merupakan inisiatif pemerintah India untuk menyediakan makanan bergizi gratis kepada siswa.Kemarahan masyarakat tak terbendung. Warga setempat melakukan aksi blokade jalan sebagai bentuk protes terhadap kelalaian yang membahayakan kesehatan anak-anak mereka.

“Komisi telah menelaah laporan terkait insiden ini. Jika informasi tersebut benar adanya, maka ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia para siswa,” tegas NHRC dalam pernyataannya.

Menindaklanjuti kejadian ini, NHRC mendesak pemerintah Negara Bagian Bihar untuk menyerahkan laporan rinci dalam waktu dua minggu. Laporan tersebut diminta memuat informasi lengkap mengenai kondisi kesehatan anak-anak yang terdampak serta penjelasan menyeluruh atas kelalaian yang terjadi.

Sebagai informasi, program makanan bergizi gratis pertama kali diperkenalkan di India pada tahun 1925 di Kota Chennai. Program ini awalnya ditujukan untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu. Seiring waktu, program tersebut berkembang menjadi skema makan siang gratis terbesar di dunia, dengan tujuan utama memerangi kelaparan serta meningkatkan kehadiran siswa di sekolah.

Namun, program ini tak luput dari berbagai persoalan. Keluhan mengenai buruknya kualitas makanan kerap muncul. Bahkan, tragedi serupa pernah mengguncang India pada tahun 2013, ketika 23 siswa meninggal dunia akibat keracunan makanan yang tercemar pestisida. Investigasi polisi dan hasil pemeriksaan laboratorium saat itu menunjukkan adanya kandungan pestisida sangat beracun dalam makanan yang dikonsumsi.

Editor : Muhammad Jafar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut